A. Pandangan Hidup
Prinsip hidup
atau biasa disebut juga dengan pandangan hidup adalah merupakan sebuah
draft atau konsep dari kehidupan yang akan kita jalani. pandangan hidup yang
dimiliki pada umumnya dimasyarakat adalah pandangan yang sesuai dengan agama
dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Suatu pandangan hidup merupakan hal
yang mutlak untuk dimiliki oleh setiap manusia didunia ini. Karena dengan
memiliki pandangan hidup seseorang dapat mengarahkan kehidupannya kedepan
nanti. Dan dengan pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang akan membuat
atau mebentuk jati diri dari seseorang tersebut.Jati diri adalah gambaran suatu
sifat atau karakter dari seseorang. Jati diri dalam setiap orang biasanya
berupa prinsip hidup yang membuat seseorang tidak mudah terpengaruh oleh
lingkungan tempat dia berada.Jangan sampai prinsip hidup yang kita miliki
melanggar yang sudah di atur dalam agama dan norma-norma dalam masyarakat dan
hukum. Seseorang yang memiliki prinsip hidup pasti juga memiliki arah hidup.
Arah hidup adalah adalah merupakan pemahaman terhadap jati diri itu sendiri.
Yang berarti tujuan dari kehidupan itu sendiri. Arah hidup itu bagaikan sebuah
rel kereta api dimana merupakan bagian dari kereta api dan selalu akan
menunjukan kemana tujuan dari kereta api tersebut. Demikianpun arah hidup
sebuah bagian dari kehidupan yang akan menunjukan kemana tujuan hidup seseorang
apakah dia menjadi orang yang sukses di dunia atau menjadi orang yang gagal
dalam menjalani kehidupan.
Sesorang yang memiliki
suatu prinsip dalam kehidupannya berbeda dengan seseorang yang tidak memiliki
prinsip dalam kehidupannya. Seseorang yang memiliki prinsip dalam kehidupannya
pasti dalam bertingkah laku tidak sembarang bertingkah laku. Seseorang yang
memiliki prinsip dalam kehidupannya juga lebih bersemangat, disiplin, dan sabar
dalam menghadapi ujian-ujian dalam kehidupan. Dengan memiliki suatu prinsip
hidup sesorang akan lebih mengetahui perbedaan mana yang benar dan salah, mana
yang baik dan yang buruk, dan mana yang halal dan mana yang haram. Pandangan
hidup yang demikianlah yang harus seseorang memiliki.
Dengan pandangan hidup
diri sendirilah seseorang akan menjadi dirinya sendiri dan seseorang akan
sukses dalam menjalani kehidupan dengan segala ujian yang akan dihadapi. Janganlah
dalam menghadapi kehidupan yang nyata ini seseorang tanpa bekal dan memiliki
pandangannya sendiri untuk menyongsong kehidupan kedepan. Karena seseorang yang
sukses atau berhasil dalam menghadapi kehidupannya adalah seseorang yang sudah
siap dalam menjalani kehidupannya, siap dengan bekal ilmu, pengalaman, dan
prinsip-prinsip atau pandangan hidup diri senderi.
Pandangan hidup
adalah nilai-nilai yang di anut oleh suatu masyarakat yang di pilih secara
selektif oleh para individu dan golongan dalam masyarakat. Setiap manusia
memiliki keinginan baik maupun buruk. Sikap hidup adalah perasaan hati dalam
menghadapi hidup,sikap tersebut bisa positif,negatif,apatis atau sikap optimis
maupun pesimis tergantung kepada pribadi dan lingkungannya.
Manusia adalah
bagian dari pandangan hidup. Dalam kehidupan tidak ada seorang pun manusia yang
tidak memiliki pandangan hidup. Apapun yang di katakan manusia adalah sebuah
pandangan hidup karena dapat dipengaruhi oleh pola pikir tertentu pada setiap
individu. Pandangan hidup bersifat elastis, tergantung kepada situasi dan
kondisi dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan hidup dimana manusia tsb berada.
Sumber
pandangan hidup berasal dari agama, ideologi maupun hasil perenungan seseorang
yang bersifat relatif. Setiap individu memiliki pandangan hidup dan
cita-citanya sendiri dan selalu bermimpi untuk mencapai apa yang dia inginkan
sesuai dengan cita-citanya. Tidak sedikit manusia yang mimpinya menjadi
kenyataan. Bermula dari mimpi akan menjadikan kita semangat untuk mengejar
mimpi tersebut.
1.
Pandangan hidup yang diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
a. Pandangan hidup yang
berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya
b. Pandangan hidup yang
berupa idiologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada negara tersebut
c. Pandangan hidup hasil
renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
2.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu :
a. Cita-cita
Cita-cita
menurut definisi adalah keinginan, atau tujuan yang selalu ada pada pikiran. Tidak ada orang
hidup tanpa
cita-cita, tanpa berbuat kebijakan, dan tanpa sikap hidup
b. Kebijakan
Kebijakan
merupakan terjemahan dari kata policy yang berasal dari bahasa Inggris. Kata policy diartikan sebagai
sebuah rencana kegiatan atau pernyataan mengenai tujuan-tujuan, yang diajukan atau diadopsi
oleh suatu pemerintahan, partai politik, dan
lain-lain. Kebijakan juga diartikan sebagai pernyataan-pernyataan mengenai kontrak penjaminan atau pernyataan
tertulis. Pengertian ini mengandung arti bahwa yang
disebut kebijakan adalah mengenai suatu rencana, pernyataan tujuan, kontrak penjaminan dan pernyataan tertulis baik
yang dikeluarkan oleh pemerintah, partai politik,
dan lain-lain. Dengan demikian siapapun dapat terkait dalam suatu kebijakan.
c. Usaha
Usaha merupakan
kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan untuk mencapai usaha yang dimaksud. Tentu
pengertian usaha ini berbeda jika usaha yang dimaksud
adalah ruang lingkup ilmu tertentu.
d. Keyakinan atau kepercayaan
Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia
saat ia merasa cukup tahu dan
menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan
seseorang tidak selalu benar atau, keyakinan semata
bukanlah jaminan kebenaran. jika keyakinan tidak ada maka keraguan akan muncul, dan kesalahan akan sering
kali menghalangi.
3.
Langkah-langkah agar berpandangan hidup yang baik
a. Mengenal
Suatu kodrat bagi manusia yang merupakan tahap
pertama dari setiap aktivitas hidupnya
yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup
b. Mengerti
Maksudnya mengerti terhadap pandangan hidup
itu sendiri
c. Menghayati
Menghayati
pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu
sendiri
d. Meyakini
Suatu hal untuk
cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidup
e. Pengabdian
Suatu hal yang penting dalam menghayati dan
meyakinkan suatu yang telah dibenarkan dan
baik oleh dirinya dan orang lain
4.
Ada 3 hal faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap manusia
a. Faktor bawaan yang telah
ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan
b. Faktor lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam lingkungan
yang baik maupun tidah baik
c. Faktor pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia mulai
hidup dan sehingga samapai dewasa
Pada
dasarnya meskipun pandangan hidup manusia berbeda-beda namun kita di tuntut
untuk dapat membawa kebaikan dalam berpandangan tentang hidup. Selalu berfikir
positif adalah hal yang akan membawa kita ini hidup penuh dengan kebaikan dan
akan membawa kita kepada pribadi yang tangguh, pribadi yang dapat menyesuaikan
diri dimanapun kita berada, tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang
ada di lingkungan tempat kita tinggal.
B.
Orientasi Nilai Budaya
Kluckhohn
dalam Pelly (1994) mengemukakan bahwa
nilai budaya merupakan sebuah konsep beruanglingkup
luas yang hidup dalam alam fikiran
sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang paling berharga
dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan merupakan
sebuah sistem nilai – nilai budaya.
Secara
fungsional sistem nilai ini mendorong
individu untuk berperilaku seperti apa yang
ditentukan. Mereka percaya, bahwa hanya
dengan berperilaku seperti itu mereka akan berhasil (Kahl, dalam
Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman yang melekat erat secara emosional
pada diri seseorang atau sekumpulan orang, malah merupakan tujuan hidup yang
diperjuangkan. Oleh karena itu, merubah sistem nilai manusia tidaklah mudah,
dibutuhkan waktu. Sebab, nilai – nilai tersebut merupakan wujud
ideal dari lingkungan sosialnya. Dapat pula
dikatakan bahwa sistem nilai budaya suatu
masyarakat merupakan wujud konsepsional dari
kebudayaan mereka, yang seolah – olah berada diluar dan di atas para individu
warga masyarakat itu.
Ada lima masalah
pokok kehidupan manusia dalam setiap kebudayaan yang dapat ditemukan secara
universal. Menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994) kelima masalah pokok tersebut
adalah: (1) masalah hakekat hidup, (2) hakekat kerja atau karya manusia, (3)
hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, (4) hakekat hubungan manusia
dengan alam sekitar, dan (5) hakekat dari hubungan manusia dengan manusia
sesamanya.
Berbagai
kebudayaan mengkonsepsikan masalah universal ini
dengan berbagai variasi yang berbeda –
beda. Seperti masalah pertama, yaitu
mengenai hakekat hidup manusia. Dalam banyak kebudayaan yang dipengaruhi
oleh agama Budha misalnya, menganggap hidup itu buruk dan menyedihkan. Oleh
karena itu pola kehidupan masyarakatnya berusaha untuk memadamkan hidup itu
guna mendapatkan nirwana, dan mengenyampingkan
segala tindakan yang dapat menambah rangkaian hidup
kembali (samsara) (Koentjaraningrat, 1986:10). Pandangan seperti
ini sangat mempengaruhi wawasan dan makna
kehidupan itu secara keseluruhan. Sebaliknya banyak kebudayaan yang
berpendapat bahwa hidup itu baik. Tentu konsep – konsep kebudayaan yang berbeda
ini berpengaruh pula pada sikap dan wawasan mereka.
Masalah
kedua mengenai hakekat kerja atau karya dalam kehidupan. Ada kebudayaan yang
memandang bahwa kerja itu sebagai usaha untuk kelangsungan hidup (survive)
semata. Kelompok ini kurang tertarik kepada kerja keras. Akan tetapi ada juga
yang menganggap kerja untuk mendapatkan status, jabatan dan kehormatan. Namun,
ada yang berpendapat bahwa kerja untuk mempertinggi prestasi. Mereka ini
berorientasi kepada prestasi bukan kepada status.
Masalah
ketiga mengenai orientasi manusia terhadap waktu. Ada budaya yang memandang
penting masa lampau, tetapi ada yang melihat masa kini sebagai focus usaha
dalam perjuangannya. Sebaliknya ada yang jauh melihat kedepan. Pandangan yang
berbeda dalam dimensi waktu ini sangat mempengaruhi perencanaan hidup
masyarakatnya.
Masalah
keempat berkaitan dengan kedudukan fungsional manusia terhadap alam. Ada yang
percaya bahwa alam itu dahsyat dan mengenai kehidupan manusia. Sebaliknya ada
yang menganggap alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk dikuasai
manusia. Akan tetapi, ada juga kebudayaan ingin mencari harmoni dan keselarasan
dengan alam. Cara pandang ini akan berpengaruh terhadap pola aktivitas
masyarakatnya.
Masalah
kelima menyangkut hubungan antar manusia. Dalam banyak kebudayaan hubungan ini
tampak dalam bentuk orientasi berfikir, cara bermusyawarah, mengambil keputusan
dan bertindak. Kebudayaan yang menekankan hubungan horizontal (koleteral) antar
individu, cenderung untuk mementingkan hak azasi, kemerdekaan dan kemandirian
seperti terlihat dalam masyarakat – masyarakat eligaterian. Sebaliknya
kebudayaan yang menekankan hubungan vertical cenderung untuk mengembangkan
orientasi keatas (kepada senioritas, penguasa atau pemimpin). Orientasi ini
banyak terdapat dalam masyarakat paternalistic (kebapaan). Tentu saja pandangan
ini sangat mempengaruhi proses dinamika dan mobilitas social masyarakatnya.