Senin, 14 Oktober 2013

Apa itu Cisco Packet Tracer ?

Cisco packet tracer adalah software simulasi perangkat jaringan Cisco yang sering digunakan untuk mempelajari jaringan komputer. Yak sesuai namanya , perangkat yang kita bisa gunakan hanya perangkat Cisco saja. Software ini disediakan gratis hanya untuk fakultas, siswa, dan alumni yang telah berpatisipasi di Cisco Networking Academy.















Yak seperti gambar di atas kita bisa menyetting Router , Switch , Hub , Access Point , PC , dll. Tentu saja hanya perangkat Cisco yang kita bisa setting. Tapi....Ada tapinya nih , command pada perangkat yang ada di packet tracer ini hanya sebatas level CCNA aja nih. Maksudnya apaan nih ya hanya sebatas level CCNA (Googling yak apa itu CCNA , CCNP dan CCIE). Ya gitu deh, misalnya router yang ada di packet tracer command nya tidak selengkap dengan router aslinya. Tentu aja perangkat lainnya juga begitu. Tepat sesuai dugaan ente yang berarti jika ingin belajar CCNP ataupun CCIE maka kita musti beli perangkat realnya yang harganya bisa sampai 5 juta keatas (busyeet....miskin deh gw cuma pgn belajar command nya doank -_-). Heh emangnya kagak ada alternatif lain apa ? Sebenarnya ada dengan software yang bernama GNS 3. Tapi.....ada tapinya lagi nih , kita hanya bisa memakai router aja yang lengkap commandnya di GNS 3 ini , udah begitu komputer kita butuh processor yang bagus untuk simulasi di GNS 3 karena sangat memakan process di processor kita. Maap yee ane gak bakal ngebahas GNS 3 lebih lanjut.
Woke selanjutnya untuk versi packet tracer yang terbaru saat ini adalah versi 6.0.1 . Apa sih perbedaan ama versi - versi sebelumnya ? hmmm.....karena ane belajar Cisco ane kasih tau nih perbedaannya. Perbedaanya yaitu Command2 yang baru, muncul di packet tracer. Maksudnya, command yang tadi tidak ada menjadi ada (Inget yaaah..... command yang ada di packet tracer nggak selengkap ama perangkat realnya....So ? command yang tidak ada di packet tracer menjadi ada , kyk sulap deh..). Kenapa bisa begonoooo ? Kenapa gk skalian aja lengkapin command yang ada di packet tracer nya sesuai dengan perangkat realnya. INGET!!!! (kenapa jadi marah2 gw -_-) software ini hanya ditujukan untuk level CCNA. Soooo ??? dari tahun ke tahun materi yang ada di CCNP turun ke CCNA perlahan - lahan. Yaa sekitar 2 - 3 materi deh yang turun. Begitu juga dengan CCIE turun juga ke CCNP. Apa akibatnya tmen2 ??? ya akibatnya CCNA makin banyak pengetahuannya , tapiiii...... eh tapi lagi...untuk ngambil certificat CCNA nya makin banyak deh materinya , otomatis makin rame yang musti kita pelajari (HAHAHA rasain yang mau ngambil certificate nya). Yaaak Sekian penjelasan Packet Tracer dari saya, mudah2an bermanfaat buat kalian yang ingin mempelajari jaringan melalu software ini. 
»»  Baca Selengkapnya...

Jumat, 28 Juni 2013

Wujud Kebudayaan Manusia Dalam Tanggung Jawab dan Keadilan.

Wujud kebudayaan manusia dalam tanggung jawab dan keadilan sangat terlihat karena semakin berkembangnya sebuah budaya maka tanggung jawab dan keadilan pun berubah, tergantung bagaimana manusia menyikapinya, sebagai contoh bangsa Indonesia memiliki berbagai macam kebudayaan, contohnya saja kebudayaan dibidang tari, mungkin dikarenakan begitu banyaknya kebudayaan atau lemahnya tanggung jawab pemerintah atau bangsanya sendiri sehingga budaya tersebut bisa di ambil atau di hak patenkan oleh Negara lain, ini adalah suatu hal yang salah, seharusnya semakin banyak budaya dan semakin berkembangnya budaya akan memberikan rasa tanggung jawab terhadap budaya tersebut begitu pula dengan negara atau bangsa yang mengambil sebuah budaya lain, mereka seharusnya memiliki rasa keadilan bahwa itu bukanlah budaya mereka bila dilihat dari kebudayaan mereka sendiri yang sudah berkembang, berikut penjelan manusia dan kebudayaan.

MANUSIA dan KEBUDAYAAN
Sebagai mahkluk social yang berkumpul dan menetap tentunya manusia mengadakan interaksi terhadap sesamanya. Dan selain berinteraksi dengan sesamanya tentunya manusia juga mengadakan interaksi terhadap linkungan alam diamana ia tinggal. Didalam interaksi itu yang dilakukan terus-menerus bahkan dapat menimbulkan sesuatu hal/kebiasaan dalam lingkungan masyarakat yang berulang dan menjadi kebiasaan atau diturunkan kepada masyarakat selanjutnya, hal ini kerap dikenal dengan istilah Kebudayaan.
Jika kita mengamati seluruh kelompok manusia di muka bumi ini, tentunya kita dapatkan berbagai corak Kebudayaan yang berbeda-beda. Bahkan jika dipersempit untuk mengamati Negara kita saja Indonesia, tentunya kita dapat melihat banyak sekali perbedaan Kebudayaan di setiap daerah dari sabang sampai merauke (daerah barat sampai daerah timur Indonesia).
Jika kita telaah tentunya perbedaan Kebudayaan ini sangatlah wajar, karena perbedaan yang dimiliki oleh faktor alam, manusia itu sendiri dan berbagai faktor lainnya yang menyebabkan berbagai corak kebudayaan  tersebut.
3 Wujud Kebudayaan menurut Dimensi :
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

o Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

o Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

o Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Opini :

Jadi dapat di artikan wujud kebudayaan dalam tanggung jawab dan keadilan adalah nyata adanya, yang harusnya terjadi semakin kebudayaan itu berkembang maka semakin berkembang pula rasa tanggung jawab dan keadilan.

»»  Baca Selengkapnya...

Senin, 29 April 2013

ILMU BUDAYA DASAR DALAM PANDANGAN HIDUP SERTA ORIENTASI NILAI DI INDONESIA



A. Pandangan Hidup
        Prinsip hidup atau biasa disebut juga  dengan pandangan hidup adalah merupakan sebuah draft atau konsep dari kehidupan yang akan kita jalani. pandangan hidup yang dimiliki pada umumnya dimasyarakat adalah pandangan yang sesuai dengan agama dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Suatu pandangan hidup merupakan hal yang mutlak untuk dimiliki oleh setiap manusia didunia ini. Karena dengan memiliki pandangan hidup seseorang dapat mengarahkan kehidupannya kedepan nanti. Dan dengan pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang akan membuat atau mebentuk jati diri dari seseorang tersebut.Jati diri adalah gambaran suatu sifat atau karakter dari seseorang. Jati diri dalam setiap orang biasanya berupa prinsip hidup yang membuat seseorang tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan tempat dia berada.Jangan sampai prinsip hidup yang kita miliki melanggar yang sudah di atur dalam agama dan norma-norma dalam masyarakat dan hukum. Seseorang yang memiliki prinsip hidup pasti juga memiliki arah hidup. Arah hidup adalah adalah merupakan pemahaman terhadap jati diri itu sendiri. Yang berarti tujuan dari kehidupan itu sendiri. Arah hidup itu bagaikan sebuah rel kereta api  dimana merupakan bagian dari kereta api dan selalu akan menunjukan kemana tujuan dari kereta api tersebut. Demikianpun arah hidup sebuah bagian dari kehidupan yang akan menunjukan kemana tujuan hidup seseorang apakah dia menjadi orang yang sukses di dunia atau menjadi orang yang gagal dalam menjalani kehidupan.
      Sesorang yang memiliki suatu prinsip dalam kehidupannya berbeda dengan seseorang yang tidak memiliki prinsip dalam kehidupannya. Seseorang yang memiliki prinsip dalam kehidupannya pasti dalam bertingkah laku tidak sembarang bertingkah laku. Seseorang yang memiliki prinsip dalam kehidupannya juga lebih bersemangat, disiplin, dan sabar dalam menghadapi ujian-ujian dalam kehidupan. Dengan memiliki suatu prinsip hidup sesorang akan lebih mengetahui perbedaan mana yang benar dan salah, mana yang baik dan yang buruk, dan mana yang halal dan mana yang haram. Pandangan hidup yang demikianlah yang harus seseorang memiliki.
      Dengan pandangan hidup diri sendirilah seseorang akan menjadi dirinya sendiri dan seseorang akan sukses dalam menjalani kehidupan dengan segala ujian yang akan dihadapi. Janganlah dalam menghadapi kehidupan yang nyata ini seseorang tanpa bekal dan memiliki pandangannya sendiri untuk menyongsong kehidupan kedepan. Karena seseorang yang sukses atau berhasil dalam menghadapi kehidupannya adalah seseorang yang sudah siap dalam menjalani kehidupannya, siap dengan bekal ilmu, pengalaman, dan prinsip-prinsip atau pandangan hidup diri senderi.
        Pandangan hidup adalah nilai-nilai yang di anut oleh suatu masyarakat yang di pilih secara selektif oleh para individu dan golongan dalam masyarakat. Setiap manusia memiliki keinginan baik maupun buruk. Sikap hidup adalah perasaan hati dalam menghadapi hidup,sikap tersebut bisa positif,negatif,apatis atau sikap optimis maupun pesimis tergantung kepada pribadi dan lingkungannya.
        Manusia adalah bagian dari pandangan hidup. Dalam kehidupan tidak ada seorang pun manusia yang tidak memiliki pandangan hidup. Apapun yang di katakan manusia adalah sebuah pandangan hidup karena dapat dipengaruhi oleh pola pikir tertentu pada setiap individu. Pandangan hidup bersifat elastis, tergantung kepada situasi dan kondisi dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan hidup dimana manusia tsb berada.
            Sumber pandangan hidup berasal dari agama, ideologi maupun hasil perenungan seseorang yang bersifat relatif. Setiap individu memiliki pandangan hidup dan cita-citanya sendiri dan selalu bermimpi untuk mencapai apa yang dia inginkan sesuai dengan cita-citanya. Tidak sedikit manusia yang mimpinya menjadi kenyataan. Bermula dari mimpi akan menjadikan kita semangat untuk mengejar mimpi tersebut.

1. Pandangan hidup yang diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3     macam :
    a. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya
    b. Pandangan hidup yang berupa idiologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma                 yang terdapat pada negara tersebut
    c. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya

2. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu :
    a. Cita-cita
       Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, atau tujuan yang selalu ada pada pikiran.          Tidak ada orang
        hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebijakan, dan tanpa sikap hidup
    b. Kebijakan
        Kebijakan merupakan terjemahan dari kata policy yang berasal dari bahasa Inggris.           Kata policy diartikan sebagai sebuah rencana kegiatan atau pernyataan mengenai           tujuan-tujuan, yang diajukan atau    diadopsi oleh suatu pemerintahan, partai politik,       dan lain-lain. Kebijakan juga diartikan sebagai pernyataan-pernyataan mengenai            kontrak penjaminan atau pernyataan tertulis. Pengertian ini mengandung arti bahwa             yang disebut kebijakan adalah mengenai suatu rencana, pernyataan tujuan, kontrak         penjaminan dan pernyataan tertulis baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, partai            politik, dan lain-lain. Dengan demikian siapapun dapat terkait dalam suatu kebijakan.
    c. Usaha
        Usaha merupakan kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan untuk    mencapai usaha yang dimaksud. Tentu pengertian usaha ini berbeda jika usaha yang dimaksud adalah ruang lingkup ilmu tertentu.
    d. Keyakinan atau kepercayaan
           Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup             tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan   merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau, keyakinan            semata bukanlah jaminan kebenaran. jika keyakinan tidak ada maka keraguan akan             muncul, dan kesalahan akan sering kali menghalangi.



3. Langkah-langkah agar berpandangan hidup yang baik
    a. Mengenal
         Suatu kodrat bagi manusia yang merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas      hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup
    b. Mengerti
          Maksudnya mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri
    c. Menghayati
        Menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar        mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri
    d. Meyakini
        Suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai   tujuan hidup
   e. Pengabdian
          Suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakinkan suatu yang telah dibenarkan    dan baik oleh dirinya dan orang lain

4. Ada 3 hal faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap manusia
    a. Faktor bawaan yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan
    b.    Faktor lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam lingkungan yang baik maupun   tidah baik
   c.     Faktor pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia mulai hidup dan sehingga samapai dewasa

            Pada dasarnya meskipun pandangan hidup manusia berbeda-beda namun kita di tuntut untuk dapat membawa kebaikan dalam berpandangan tentang hidup. Selalu berfikir positif adalah hal yang akan membawa kita ini hidup penuh dengan kebaikan dan akan membawa kita kepada pribadi yang tangguh, pribadi yang dapat menyesuaikan diri dimanapun kita berada, tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang ada di lingkungan tempat kita tinggal.

B. Orientasi Nilai Budaya
            Kluckhohn   dalam   Pelly   (1994)   mengemukakan   bahwa   nilai   budaya merupakan sebuah  konsep  beruanglingkup  luas  yang  hidup  dalam  alam  fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan merupakan sebuah sistem nilai – nilai budaya.
            Secara  fungsional  sistem  nilai  ini  mendorong  individu  untuk  berperilaku seperti  apa  yang  ditentukan.  Mereka  percaya,  bahwa  hanya  dengan  berperilaku seperti itu mereka akan berhasil (Kahl, dalam Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman yang melekat erat secara emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang, malah merupakan tujuan hidup yang diperjuangkan. Oleh karena itu, merubah sistem nilai manusia tidaklah mudah, dibutuhkan waktu. Sebab, nilai – nilai tersebut merupakan  wujud  ideal  dari  lingkungan  sosialnya.  Dapat  pula  dikatakan  bahwa sistem   nilai   budaya   suatu   masyarakat   merupakan   wujud   konsepsional   dari kebudayaan mereka, yang seolah – olah berada diluar dan di atas para individu warga masyarakat itu.
       Ada lima masalah pokok kehidupan manusia dalam setiap kebudayaan yang dapat ditemukan secara universal. Menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994) kelima masalah pokok tersebut adalah: (1) masalah hakekat hidup, (2) hakekat kerja atau karya manusia, (3) hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, (4) hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan (5) hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
        Berbagai   kebudayaan   mengkonsepsikan   masalah   universal   ini   dengan berbagai  variasi  yang  berbeda  –  beda.  Seperti  masalah  pertama,  yaitu  mengenai hakekat hidup manusia. Dalam banyak kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Budha misalnya, menganggap hidup itu buruk dan menyedihkan. Oleh karena itu pola kehidupan masyarakatnya berusaha untuk memadamkan hidup itu guna mendapatkan   nirwana,   dan   mengenyampingkan   segala   tindakan   yang   dapat menambah rangkaian hidup kembali (samsara) (Koentjaraningrat, 1986:10). Pandangan  seperti  ini  sangat  mempengaruhi  wawasan  dan  makna  kehidupan  itu secara keseluruhan. Sebaliknya banyak kebudayaan yang berpendapat bahwa hidup itu baik. Tentu konsep – konsep kebudayaan yang berbeda ini berpengaruh pula pada sikap dan wawasan mereka.
            Masalah kedua mengenai hakekat kerja atau karya dalam kehidupan. Ada kebudayaan yang memandang bahwa kerja itu sebagai usaha untuk kelangsungan hidup (survive) semata. Kelompok ini kurang tertarik kepada kerja keras. Akan tetapi ada juga yang menganggap kerja untuk mendapatkan status, jabatan dan kehormatan. Namun, ada yang berpendapat bahwa kerja untuk mempertinggi prestasi. Mereka ini berorientasi kepada prestasi bukan kepada status.
            Masalah ketiga mengenai orientasi manusia terhadap waktu. Ada budaya yang memandang penting masa lampau, tetapi ada yang melihat masa kini sebagai focus usaha dalam perjuangannya. Sebaliknya ada yang jauh melihat kedepan. Pandangan yang berbeda dalam dimensi waktu ini sangat mempengaruhi perencanaan hidup masyarakatnya.
            Masalah keempat berkaitan dengan kedudukan fungsional manusia terhadap alam. Ada yang percaya bahwa alam itu dahsyat dan mengenai kehidupan manusia. Sebaliknya ada yang menganggap alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk dikuasai manusia. Akan tetapi, ada juga kebudayaan ingin mencari harmoni dan keselarasan dengan alam. Cara pandang ini akan berpengaruh terhadap pola aktivitas masyarakatnya.
            Masalah kelima menyangkut hubungan antar manusia. Dalam banyak kebudayaan hubungan ini tampak dalam bentuk orientasi berfikir, cara bermusyawarah, mengambil keputusan dan bertindak. Kebudayaan yang menekankan hubungan horizontal (koleteral) antar individu, cenderung untuk mementingkan hak azasi, kemerdekaan dan kemandirian seperti terlihat dalam masyarakat – masyarakat eligaterian. Sebaliknya kebudayaan yang menekankan hubungan vertical cenderung untuk mengembangkan orientasi keatas (kepada senioritas, penguasa atau pemimpin). Orientasi ini banyak terdapat dalam masyarakat paternalistic (kebapaan). Tentu saja pandangan ini sangat mempengaruhi proses dinamika dan mobilitas social masyarakatnya.
            Inti permasalahan disini seperti yang dikemukakan oleh Manan dalam Pelly (1994) adalah siapa yang harus mengambil keputusan. Sebaiknya dalam system hubungan vertical keputusan dibuat oleh atasan (senior) untuk semua orang. Tetapi dalam  masyarakat  yang mementingkan  kemandirian  individual,  maka  keputusan dibuat dan diarahkan kepada masing – masing individu.

Sumber :
http://nya12muk.blogdetik.com/2012/04/30/ilmu-budaya-dasar-pandangan-hidup/
http://andriyanaade.blogspot.com/2013/04/ilmu-budaya-dasar-dalam-pandangan-hidup.html


»»  Baca Selengkapnya...

Kamis, 21 Maret 2013

Manusia dan Kebudayaan

Manusia adalah makhluk sosial yang berarti manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa adanya dorongan atau bantuan dari pihak luar. Begitu pula dengan kebudayaan, kebudayaan tidak akan berjalan jika tidak ada yang melestarikan atau menggerakkannya (manusia). Oleh sebab itu manusia dan kebudayaan mempunyai hubungan yang sangat erat.

Kebudayaan merupakan suatu adat istiadat atau kebiasaan tertentu yang di buat oleh manusia dan di rasakan pula oleh manusia. Bahasa, musik, tarian, kerajinan, semua itu merupakan kebudayaan visual atau kebudayaan yang bisa manusia rasakan.

Banyak sekali macam - macam budaya bangsa Indonesia yang harus kita lestarikan. Setiap provinsi di Indonesia memiliki ciri khas budaya mereka masing - masing. Ada rumah adat, tarian daerah, alat musik daerah, lagu daerah, pakaian adat dan senjata daerah. Itu semua adalah budaya yang ada dalam bangsa Indonesia dan harus kita lestarikan.


A. Kepribadian Bangsa Timur

Bangsa timur memiliki kepribadian atau kebudayaan yang mengedepankan prinsip gotong royong dan kerjasama. Gaya hidup bangsa timur cenderung kekeluargaan dan tidak bersikap individualis. Bangsa timur lebih mudah untuk bersosialisasi dan menjalin hubungan baik dengan siapapun.

Bangsa timur dalam hal mengenai waktu, mereka sangat kurang menghargai dengan yang namanya waktu. Merekapun tidak pernah merasa puasa dengan apa yang mereka miliki, contohnya baru membeli handphone baru lalu beberapa bulan kemudian mereka membeli handphone keluaran terbaru hanya karena gengsi dan tidak mau ketinggalan zaman.

Orang timur atau wilayah asia memperlakukan atasan mereka lebih dari yang lain, sehingga atasan pun senang dengan perlakuan itu. Mereka juga kurang mempunyai sikap yang baik ketika sedang makan karena cenderung berisik atau berlebihan. Jika sedang di tempat wisata, mereka lebih suka berfoto foto daripada menikmati pemandangan yang ada.

Kebudayaan orang timur adalah cepat tanggap dalam soal uang. Pada keadaan sekarang ini banyak cara yang dilakukan orang timur untuk memperoleh uang. Lebih banyak mengambil cara dengan sisi negatif daripada sisi positif untuk memperoleh uang, kedudukan atau jabatan.

Kesimpulannya adalah kepribadian orang timur cenderung berbeda dengan budaya orang barat. Mereka mempunyai gaya hidup atau kebiasaan dalam melakukan sesuatu yang mereka inginkan.


B. Pengertian Kebudayaan

Ada banyak definisi mengenai kebudayaan. Para ahli ahli mengemukakan pendapat masing masing mengenai arti dari kebudayaan. Berikut adalah pengertian kebudayaan menurut beberapa ahli :

Menurut Edward B. Taylor, kebudayaan merupakan pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat serta mencakup keseluruhan yang kompleks.

Menurut Koentjaraningrat , kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, aksi, riset, hasil karya manusia dalam rangka kehidupan manusia.

Menurut William H. Haviland, kebudayaan merupakan seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakat.

Kesimpulan mengenai definisi kebudayaan yaitu, sesuatu yang memiliki pengaruh besar terhadap pengetahuan dan meliputi gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia sehingga dalam kehidupan sehari - hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.


C. Unsur - unsur kebudayaan

Unsur kebudayaan menurut Bronislaw Malinowski :
1. sistem norma sosial
2. organisasi ekonomi
3. organisasi kekuatan
4. alat - alat dan lembaga untuk pendidikan

Unsur kebudayaan menurut Melville J. Herkovits :
1. kekuasaan politik
2. sistem ekonomi
3. keluarga
4. alat - alat teknologi


D. Wujud kebudayaan

Pada dasarnya wujud kebudayaan terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Gagasan (wujud ideal), merupakan kebudayaan yang terbentuk berdasarkan ide, pemikiran dan gagasan yang sifatnya abstrak. Wujud kebudayaan ini terletak di alam pemikiran warga masyarakat. Apabila masyarakat menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi kebudayaan ideal itu berada dalamrulisan atau karangan hasil karya masyarakat tersebut.

2. Aktivitas (tindakan), merupakan wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan dari masyarakat itu yang disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas - aktivitas manusia yang bersifat konkret (nyata) yang artinya dapat diamati dan di dokumentasikan.

3. Artefak (karya), merupakan wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, kegiatan dan karya berupa benda - benda atau hal - hal yang bisa di raba, diamati dan di dokumentasikan.

Orientasi nilai budaya

Setiap orang mempunyai masalah dasar dalam hidup dan hubungannya dengan orientasi nilai budaya adalah sebagai berikut :

Jika hakekat seseorang itu buruk, maka hakekat karya mereka akan di jadikan sebagai ladang untuk mencari nafkah. Persepsi mereka tentang waktu yaitu mereka akan berorientasi untuk masa depan. Hakekat hubungan mereka dengan sesamanya yaitu mereka memiliki sikap ketergantungan terhadap sesamanya atau disebut orientasi kolateral horizontal.

Jika hakekat seseorang itu baik, maka hakekat karya mereka di gunakan sebagai kedudukan dan kehormatan. Persepsi mereka tentang waktu yaitu mereka berorientasi terhadap masa lalu. Hakekat hubungan mereka dengan sesamanya yaitu mereka memiliki sikap ketergantungan kepada atasan dan tokoh - tokoh berpangkat atau disebut orientasi vertikal.

Jika hakekat seseorang itu buruk namun mereka berusaha agar hidup mereka menjadi lebih baik, maka hakekat karya mereka di gunakan untuk menambah karya atau seni. Persepsi mereka tentang waktu yaitu mereka berorientasi untuk masa depan. Hakekat hubungan mereka dengan sesamanya yaitu mereka mempunyai sikap ingin menilai usaha sendiri atau disebut individualisme.


E. Perubahan kebudayaan 

Berikut adalah faktor - faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :

A. Faktor Internal
Perubahan demografis, semakin lama perubahan demografis cenderung bertambah dan mengakibatkan terjadinya perubahan di berbagai sektor kehidupan. Contohnya : perekonomian , perkembangan penduduk serta sandang pangan dan papan.

Bencana alam pun adalah salah satu yang mengakibatkan perubahan kebudayaan. Contoh : gunung meletus, tsunami, banjir, gempa bumi. Hal in akan mengakibatkan proses asimilasi dan akulturasi karena masyarakat akan pindah ke tempat yang baru dan disanalah mereka harus beradaptasi.


B. Faktor Eksternal
Perdagangan merupakan salah satu faktor luar yang memepengaruhi perubahan budaya. Melalui perdagangan dari luar, maka budaya asing akan menyerap secara perlahan dalam budaya kita sehingga terjadilah perubahan budaya dengan pencampuran budaya dari dalam dan luar.

Penyebaran agama juga akan berpengraruh terhadap perubahan budaya karena lain agama lain pula budayanya dan itu akan berpengaruh terhadap perubahan budaya.



F. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :

1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat atu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.



Sumber : 


»»  Baca Selengkapnya...